Bahaya Bid'ah
Bid'ah
atau amalan yang diada-adakan dalam agama, padahal bukan bagian dari agama
adalah sesuatu yang berbahaya. Di antara bahaya dan akibat buruk terbesar dari
perbuatan bid'ah adalah sebagai berikut:
1. Dapat Mengantarkan kepada Kekufuran
1. Dapat Mengantarkan kepada Kekufuran
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah dari Nabi, beliau bersabda,
"Tidak akan terjadi hari Kiamat sehingga ummatku mengambil (jalan hidup) orang-orang yang sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta." Lalu ditanyakan, " Apakah seperti orang-orangPersia
dan Romawi? Maka beliau menjawab, "Orang yang
mana lagi kalau bukan mereka." (HR. al-Bukhari)
Demikian pula dalam hadits dari Abu Said al-Khudri , Rasulullah juga bersabda,
"Tidak akan terjadi hari Kiamat sehingga ummatku mengambil (jalan hidup) orang-orang yang sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta." Lalu ditanyakan, " Apakah seperti orang-orang
Demikian pula dalam hadits dari Abu Said al-Khudri , Rasulullah juga bersabda,
"Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti jalan hidup
orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta,
sekalipun mereka masuk ke dalam lobang biawak kalian akan ikut memasukinya
juga." Kami (para
sahabat, red) bertanya, " Apakah mereka itu yahudi dan nasrani?” Maka
beliau menjawab," Siapa lagi (kalau bukan
mereka)." (Muttafaq 'alaih)
Jika yang diikuti adalah prinsip-prinsip pokok yang
dapat menggu gurkan keimanan maka jelas orang yang melakukannya dapat
terjerumus ke dalam riddah (keluar dari Islam).
2. Ucapan Atas Nama Allah dengan Tanpa Ilmu
Jika kita memperhatiakn ahli bid'ah, maka kita dapati bahwa mereka adalah orang yang banyak berdusta dengan mengatasnamakan Allah dan Rasul-Nya. Padahal Allah sudah memperingatkan melalui firman-Nya, artinya,
Jika kita memperhatiakn ahli bid'ah, maka kita dapati bahwa mereka adalah orang yang banyak berdusta dengan mengatasnamakan Allah dan Rasul-Nya. Padahal Allah sudah memperingatkan melalui firman-Nya, artinya,
“Seandainya dia (Muhammad) mengadakan
sebagian perkataan atas (nama) Kami, Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada
tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.” (QS.
al-Haaqah:44-46).
Rasulullah juga mengancam dengan keras orang yang berdusta mengatasnamakan beliau,
Rasulullah juga mengancam dengan keras orang yang berdusta mengatasnamakan beliau,
"Barang siapa yang sengaja berdusta
mengatasnamakan aku maka hendaknya dia menyediakan tempat duduknya
dari api neraka." (Muttafaq 'alaih)
3. Menyebabkan Benci terhadap Sunnah dan Ahlinya.
Ini merupakan salah satu bahaya bid'ah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ismail bin Abdur Rahman ash-Shabuni, "Tanda-tanda ahli bid'ah adalah sangat jelas dan terang, dan di antara tanda-tandanya yang paling nyata adalah kerasnya permusuhan serta penghinaan mereka terhadap orang yang membawakan khabar dari Nabi." (Aqidah Ahlussunnah Ashhabul Hadits, hal 299)
4. Amalannya Tertolak
Ini merupakan salah satu bahaya bid'ah, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ismail bin Abdur Rahman ash-Shabuni, "Tanda-tanda ahli bid'ah adalah sangat jelas dan terang, dan di antara tanda-tandanya yang paling nyata adalah kerasnya permusuhan serta penghinaan mereka terhadap orang yang membawakan khabar dari Nabi." (Aqidah Ahlussunnah Ashhabul Hadits, hal 299)
4. Amalannya Tertolak
Berdasarkan sabda Nabi, "Barang siapa
mengada-adakan perkara baru dalam urusan kami (agama) ini, apa yang bukan dari
bagiannya maka dia tertolak." Dan dalam riwayat yang lain
disebutkan, "Barang siapa mengerjakan suatu
amalan yang tidak ada dasar perintahnya dari kami maka dia tertolak."
(Muttafaq 'alaih, hadits dari Aisyah radhiyallahu
‘anha)
5. Lebih Berbahaya Dibanding Maksiat
Syetan menjerumuskan manusia dengan banyak jalan
yang jika diikuti akan berakibat fatal, dan jalan yang paling berbahaya adalah
kesyirikan. Kalau seseorang terlepas dari syirik, maka tahapan selanjutnya
syetan menjerumuskan melalui bid'ah. Ini menunjukkan bahwa bid'ah lebih
berbahaya dibanding maksiat. (periksa Madarijus Salakin, Ibnul Qayyim
1/222).
Oleh karena itu Imam Sufyan ats-Tsauri berkata, "Bid'ah itu lebih disukai oleh iblis dibanding kemaksiatan, karena (biasanya) pelaku maksiat mau bertaubat, sedangkan pelaku bid'ah sulit untuk bertaubat." (Syarhus Sunnah, al-Baghawi, 1/216)
6. Ahli Bid'ah Pemahamannya Terbalik
Oleh karena itu Imam Sufyan ats-Tsauri berkata, "Bid'ah itu lebih disukai oleh iblis dibanding kemaksiatan, karena (biasanya) pelaku maksiat mau bertaubat, sedangkan pelaku bid'ah sulit untuk bertaubat." (Syarhus Sunnah, al-Baghawi, 1/216)
6. Ahli Bid'ah Pemahamannya Terbalik
Dia memandang kebaikan sebagai keburukan dan
keburukan sebagai kebaikan, sunnah dibilang bid'ah dan bid'ah dikatakan sunnah.
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman dia berkata, "Demi Allah, sungguh bid'ah
benar-benar akan menyebar meskipun hanya sedikit dari sunnah yang
ditinggalkan." (dikeluarkan oleh Imam Ibnu Wadhdhah).
7. Persaksian dan Riwayat Ahli Bid'ah Tidak Diterima
Para ahli ilmu, ulama hadits, fuqaha dan ahli ushul sepakat bahwa pelaku bid'ah yang sampai tingkat kufur maka riwayatnya tidak diterima. Adapun jika kebid'ahannya tidak sampai pada tingkat kufur maka ada perbedaan pendapat di antara mereka. Al-Imam an-Nawawi berpendapat bahwa jika dia bukan penyeru bid'ah, maka diterima riwayatnya sedangkan jika dia menyerukan kebid'ahannya, maka tidak diterima.
8. Terjerumus di dalam Fitnah
Para ahli ilmu, ulama hadits, fuqaha dan ahli ushul sepakat bahwa pelaku bid'ah yang sampai tingkat kufur maka riwayatnya tidak diterima. Adapun jika kebid'ahannya tidak sampai pada tingkat kufur maka ada perbedaan pendapat di antara mereka. Al-Imam an-Nawawi berpendapat bahwa jika dia bukan penyeru bid'ah, maka diterima riwayatnya sedangkan jika dia menyerukan kebid'ahannya, maka tidak diterima.
8. Terjerumus di dalam Fitnah
Allah telah berfirman, artinya,
“Maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur
:63)
Di dalam ayat di atas Allah menjelaskan bahwa menyelisihi Rasul akan menyebabkan manusia terjerumus di dalam fitnah atau adzab yang pedih. Orang yang melakukan bid'ah berarti telah menyelisihi Rasul dan bermaksiat kepada beliau.
9. Mubtadi' Telah Menambahi Syari'at
Di dalam ayat di atas Allah menjelaskan bahwa menyelisihi Rasul akan menyebabkan manusia terjerumus di dalam fitnah atau adzab yang pedih. Orang yang melakukan bid'ah berarti telah menyelisihi Rasul dan bermaksiat kepada beliau.
9. Mubtadi' Telah Menambahi Syari'at
Karena seorang ahli bid'ah (mubtadi’) sama saja
menyatakan dirinya sebagai pembuat syariat dan penyempurna agama. Padahal di
dalam surat al-Maidah ayat 3 Allah telah menjelaskan bahwa agama Islam ini
telah sempurna.
10. Memcampuradukkan yang Haq dengan yang Batil
11. Menanggung Dosa Pengikutnya
11. Menanggung Dosa Pengikutnya
Di dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Rasulullah
bersabda,
"Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa mengajak kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim, 4/2060 no.2674)
"Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa mengajak kepada kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim, 4/2060 no.2674)
12. Mendatangkan Laknat
Di dalam sebuah hadits dari Anas Rasulullah bersabda
tentang orang yang membuat-buat perkara baru di Madinah, "Barang siapa membuat perkara baru di sana atau
melindungi seorang pembuat perkara baru, maka dia mendapatkan laknat Allah,
malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak menerima darinya bayaran dan
tebusan." (Muttafaq 'alaih)
13. Terhalang dari Telaga Nabi
Disebutkan di dalam beberapa riwayat yang shahih
bahwa ummat Nabi akan melewati telaga beliau, siapa yang lewat akan meminum
airnya, dan siapa yang telah meminum dari air telaga itu, maka dia tidak akan
merasa haus selamanya. Dalam satu riwayat Rasulullah mengatakan,
"Sungguh akan mendatangiku suatu
kaum yang aku mengenal mereka dan mereka mengenalku, namun kemudian terhalang
antaraku dan antara mereka." Di dalam salah satu
lafazh disebutkan, "Sesungguhnya mereka adalah
golonganku." Maka dikatakan,
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak tahu apa yang mereka ada-adakan
sepeninggalmu." Maka aku (Rasulullah) berkata, "Celaka, celaka orang yang mengubah (agama)
setelahku." (HR al-Bukhari)
14. Sedikit Berdzikir
14. Sedikit Berdzikir
Ahli bid'ah biasanya berdzikir dengan cara-cara yang
tidak disunnah kan oleh Rasulullah. Mereka mengganti dzikir-dzikir yang warid
dengan dzikir-dzikir yang bid'ah buatan mereka sendiri. Dengan demikian
meskipun mereka mengucap kan lafal-lafal tertentu, namun sebenarnya mereka
sedang berpaling dari dzikir yang sunnah. Maka amatlah sedikit ahli bid'ah yang
berdzikir dengan sebenarnya.
15. Menyembunyikan yang Haq
Ahli bid'ah biasanya menyembunyi kan yang haq, dan
tidak menyampaikan kepada para pengikutnya.
16. Memecah Belah Ummat
16. Memecah Belah Ummat
Ahli bid'ah adalah pemecah belah ummat, karena
ketika seseorang membuat bid'ah dengan para pengikutnya, maka berarti dia telah
membuat kelompok tersendiri. Maka akhirnya muncul berbagai aliran dan golongan
yang beraneka ragam.
17. Boleh Disebut Keburukannya
17. Boleh Disebut Keburukannya
Salah
satu ghibah yang dibolehkan adalah menyebutkan keburukan ahli bid'ah yang
terang-terangan dengan kebid'ahannya, dengan tujuan gar ummat berhati-hati
terhadapnya.
Sumber:
Nur as-Sunnah wa Zhulumat al-Bid’ah, hal 142-153, Dr. Said bin Ali
bin Wahf al-Qahthani. (AAT)
0 comments:
Post a Comment