Profil Anak Saleh - 1
Tujuan : Menjelaskan tentang anak yang
diinginkan Islam dan profil anak yang shaleh
Pokok Bahasan : Profil anak yang shaleh
Uraian :
1. Anak yang saleh ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a. Anak yang selalu patuh kepada perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya.
b. Anak yang patuh kepada kedua
orangtua, berbuat baik kepada keduanya dan tak lupa mendo'akan keduanya, baik
ketika masih hidup apalagi bila telah meninggal dunia.
Allah berfirman:
Artinya: "Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu
berbuat baik kepada ibu bapakmu sebaik-baiknya." (QS. al-Isrâ: 23)
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Barangsiapa yang tidak
mendo'akan kedua orangtuanya, niscaya terputus keberkatan rezekinya." (al-Hadîts).
Artinya: "Bila manusia telah
meninggal, terputus amalannya, kecuali ada tiga perkara; yaitu sedekah jariyah
atau ilmu yang diambil manfaat daripadanya atau anak yang saleh yang selalu
mendo'akannya." (HR. Muslim)
c. Imam aI-Ghazali dalam bukunya "Ayyuhal-Walad", yang
berisi nasehat kepada salah seorang muridnya, menjelaskan bahwa ada 4 bab pokok
untuk mencapai keutamaan:
- i'tikad yang benar, yang tidak
dicampuri dengan bid'ah.
- taubat yang sungguh-sungguh dengan
menutup semua pintu kemungkinan kemaksiatan.
- minta keridhaan dari semua musuh,
sehingga tidak ada lagi beban yang ditanggung terhadap hak-hak orang lain.
- mempelajari ilmu yang berkenaan dengan
urusan dunia dan akhirat.
Bila keempat hal di atas dapat
dilaksanakan, akan menimbulkan kepribadian yang sempurna dan dicap sebagai anak
yang shaleh.
d. Anak yang selalu sopan santun dalam
bergaul.
e. Anak yang mampu meninggalkan kehendak
diri sendiri untuk mencari keridhaan Allah:
- bisa mengendaljkan hawa nafsunya.
- bisa menyesuaikan diri dengan kondisi
keluarganya.
f. Anak yang membantu kedua orangtua
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam rumahtangga, sesuai dengan
kemampuannya.
g. Anak yang selalu memandang kepada
kedua orangtuanya dengan pandangan kasih sayang dan demikian pula terhadap
saudara-saudaranya.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Barangsiapa yang memandang
kepada saudaranya dengan pandangan kasih sayang, diampuni dosanya." (HR. Hakim).
h. Anak yang mempunyai rasa kasih sayang kepada sesama manusia dan
kepada makhluk Allah yang lainnya:
Artinya: "Barangsiapa yang tidak mempunyai
kasih sayang kepada manusia, maka AIlah tidak mengasihinya." (HR. Turmudzi)
Artinya: "Seorang perempuan masuk
neraka disebabkan oleh karena kucing, dia tambatkan kucing itu tanpa diberi
makan dan tidak pula dibiarkan memakan dari rumput-rumputan yang ada di bumi,
sehingga kucing itu mati." (HR. Bukhari dan Muslim)
i. Anak yang bisa menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Tanda-tanda kebencian
Allah terhadap seseorang ialah; apabila ia menyia-nyiakan waktu dengan
melakukan hal-hal yang tidak berguna. Apabila umur seseorang berlalu, tapi ia
tidak menggunakannya untuk melakukan ibadah yang diperintahkan Allah, maka
pantas baginya menyesal sepanjang masa. Barangsiapa yang telah berumur lebih
dari 40 tahun, sedangkan amal baiknya belum mengalahkan kemaksiatannya, maka
hendaklah ia bersiaga masuk neraka."
(al-Hadîts)
j. Anak yang selalu mengamalkan ilmu pengetahuan yang
diperolehnya, dan semua perbuatannya mengarah dan berorientasi untuk mencapai
keridhaan AlIah dan selalu menghindari dari perbuatan dosa:
Artinya:
"Barangsiapa yang bertambah ilmu
pengetahuannya, tapi tidak bertambah zuhud kepada dunia, maka ia akan semakin
jauh dari AlIah." (HR. Dailami)
k. Anak yang membiasakan diri shalat dan beribadat di malam hari.
Pada suatu hari Rasulullah berkata kepada salah seorang
sahabatnya:
Artinya: "Hai Fulan, janganlah kamu memperbanyak tidur di
malam hari. Sebab, banyak tidur di malam hari akan membuatmu miskin pada hari
kiamat nanti."
Rasulullah SAW juga bersabda:
Artinya: "Ada tiga suara yang dicintai Allah, yaitu
suara ayam jago yang berkokok menjelang waktu subuh, suara orang yang membaca
al-Qur'an, dan suara orang yang mohon ampun di waktu sahur." (al-Hadîts)
l. Anak yang sejalan perkataan dengan tindakannya.
- Demikianlah antara lain ciri-ciri anak yang shaleh:
Artinya: "Kita hanya bisa menghukum
menurut lahiriahnya, sedangkan Allahlah yang lebih mengetahui secara
hakikatnya."
2. Anak yang shaleh hanya bisa dilahirkan dari pembinaan dan
pendidikan yang baik, terutama dari lingkungan keluarga sendiri.
0 comments:
Post a Comment