Home » , » Darul Arqam Malaysia

Darul Arqam Malaysia

Al arqam1.jpg

Darul Arqam adalah sebuah aliran atau golongan yg bercita-cita membentuk masyarakat Islam atas dasar syariat Islam dalam rangka mewujudkan lahirnya sebuah dunia baru dan kehidupan baru.

Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa Darul Arqam merupakan sebuah gerakan mesainik, yaitu sebuah gerakan yang meyakini dan mengimani akan datangnya kehidupan di bawah pimpinan seorang tokoh juru selamat yang akan menggantikan segala kekurangan masyarakat lama.

Gerakan Darul Arqam yang meyakini bahwa kehadirannya di tengah-tengah masyarakat adalah sebagai alternative untuk menggantikan masyarakat lama yang sudah bobrok, tidak manusiawi dan tercemar oleh kebobrokan peradaban Barat yang notabene kafir itu, dalam konteks ini digolongkan ke dalam gerakan mesianik. Sebab, keberadaan Darul Arqam yang bercita-cita membentuk komunitas baru yang islami itu sudah disangkut-pautkan dengan tokoh mesianik Imam Mahdi. Dalam hal ini figure yang dimaksud adalah Ashari Muhammad, pendiri Darul Arqam. (Darul Arqam Mesianik Melayu, hln. 140--142).

PENDIRI DAN BERDIRINYA DARUL ARQAM

Darul Arqam berdiri pada tahun 1968 yang berpusat di Sungai Pancla Jln. Daman Sara 60.000 Kuala Lumpur, Malaysia, yang didirikan oleh Ashari Muhammad, yang nama lengkapnya di kalangan Arqam adalah Abuya Syekh Imam Ashari Muhammad at-Tamimy.

Ashari Muhammad dilahirkan pada tanggal 30 Oktober 1937 M, di Kampung Pilin, Rembau, Negeri Sembilan, Malaysia, dari pasangan Muhammad Ibnu Idris dan Maimunah. Ayah Ashari Muhammad berasal dari Bawean, Gresik, Jawa Timur, Indonesia, dan ibunya juga dari Jawa. Namun, setelah ayah dan ibunya meninggal dunia, Ashari Muhammad diasuh oleh pamannya, Lebai Ibrahim, salah seorang pengikut tariqat Muhammadiyah. Lebai Ibrahim adalah orang yang ahli ibadah, sufi, dan dermawan.

Sebelum mendirikan Darul Arqam, Ashari Muhammad pernah menjabat sebagai guru agama pada sekolah pemerintah Malaysia selama 20 tahun dan memperjuangkan Islam melalui lembaga politik formal, seperti PAS (Persatuan Islam Malaysia) sejak tahun 1958. Ashari Muhammad juga pernah menjadi Sekretaris dan Ketua PAS dan jabatan tersebut sebagai Eyco PAS Selangor, Malaysia.

Ashari Muhammad juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Dakwah ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia), yang akhirnya pada tahun 1968 Ashari mendirikan Jama’at Darul Arqam, yang menjadi corong resmi dakwahnya dalam memperjuangkan Islam, hingga akhirnya aliran ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik di bidang dakwah, pendidikan, dan ekonomi. Kerajaan Darul Arqam ini mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1993-an, sebelum akhirnya aliran ini dilarang dan dibekukan oleh pemerintah Malaysia saat perdana menteri negeri Jiran itu dijabat oleh Dr. Mahatir Muhammad, singa Asia Tenggara.

AJARAN-AJARAN DARUL ARQAM YANG DINILAI SESAT

  1. Bai’at. Bahwa setiap orang yang hendak mengikuti aliran Darul Arqam wajib dibai’at, yaitu mengucapkan janji setia kepada imam, dan bila tidak, keanggotaannya tidak sah.
  2. Meyakini dan mengimani bahwa Syekh Suhaimi adalah Imam Mahdi yang bakal muncul sebagai juru selamat.
  3. Meyakini dan mengimani bahwa Syekh Suhaimi masih hidup. Menurut keyakinan mereka bahwa Syekh Muhammad Suhaimi bin Abdullah as-Suhaimi tidak meninggal, tapi mengalami moksho, dan pada saat dunia mengalami kekacauan dia akan muncul kembali ke dunia sebagai Imam Mahdi. Padahal, yang sebenarnya Syekh Suhaimi telah meninggal sejak hari Ahad, 21 Rajab 1343 H/1925 M.
  4. Adanya tambahan dalam lafaz syahadat yang mutawatir, yaitu dengan menambah kata-kata “Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar al-Faruq, Utsman bin Affan Barrur-Rahiim, Ali Adzududdin, Muhammad al-Mahdiyu Khulafaur-Rasuulillah”. Hal ini berarti menyamakan kedudukan Muhammad Suhaimi dengan khulafaur rasyidin dan bertentangan dengan lafaz syahadat yang benar.
  5. Mengultuskan Ashari Muhammad secara berlebihan, seperti meyakini bahwa Ashari Muhammad mempunyai karomah, dapat memberi syafaat serta diberi kekuasaan oleh Allah dengan “Kun fayakun”, yaitu apa yang diucapkan akan terjadi, seperti yang dikehendaki secara langsung, padahal sifat ini hanya dimiliki oleh Allah SWT. Hal ini ditanamkan kepada seluruh pengikutnya jika sedang dalam kesulitan. Apa pun bentuknya cukup dengan menyebutnya “Abuya”, yaitu Abuya Ashari Muhammad at-Tamimy, yang diperkuat dengan membawa logo atau gambar Ashari Muhammad, maka kesulitan itu akan segera teratasi dan bebaslah dari segala kesulitan. Keyakinan ini dilihat dari segi akidah memang bertentangan dengan akidah Islam, dan merupakan perbuatan syirik.
  6. Mengaitkan peristiwa-peristiwa kematian, sakit, dan nasib malang orang-orang tertentu yang menentang Darul Arqam, sebagai tanda balasan dan hukuman dari Allah SWT. Hal itu jelas bertentangan dengan firman Allah surah At-Taubah ayat 51 yang artinya, “Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami, Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal’.”
  7. Memberikan jaminan bahwa Allah senantiasa menerima tobat orang-orang yang mengikuti jejak dan ajaran Darul Arqam dan bagi orang yang mengenal secara pasti orang-orang dari golongan mereka sebagai ahli surga.
  8. Membuat ramalan bahwa kiamat akan terjadi pada abad XV H. Ini jelas bertentangan dengan firman Allah surah Luqman ayat 30, surah Al-A’raf ayat 187, dan surah Al-Anbiya ayat 63.
  9. Membuat ramalan bahwa tanggal kelahiran atau munculnya Imam Mahdi adalah pada tahun 1988 M. Tapi, sampai saat ini Imam Mahdi belum muncul, sekalipun banyak orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi, yang itu semua sesungguhnya dajal-dajal (pembohong-pembohong). Muhammad Thaha Suhaimi, yaitu putra Suhaimi, pernah mengatakan bahwa munculnya Imam Mahdi adalah pada tahun 1400 H/1980 M. Dengan telah berlalunya masa itu, dan ternyata tidak muncul Imam Mahdi, ini menunjukkan ketidakbenaran ajaran aliran Darul Arqam tentang penetapan waktu sebuah kejadian penting yang diyakini sebagai keimanan (ed).
  10. Mengamalkan Aurad Muhammadiyah yang di dalam salah satu bacaan wiridnya ada tambahan kata-kata “Muhammadanil mahdiyyu khulafa’ur-rasulillah”, dan kata-kata itu dinilai menyimpang dari akidah Islam.
  11. Sikap fanatik yang berlebihan terhadap kepemimpinan Ashari Muhammad dan menganggapnya sejajar atau sebagai seorang nabi yang mempunyai keistimewaan luar biasa. Menurut keyakinan mereka, Ashari Muhammad pernah dipayungi awan pada saat berjalan, dan meyakini Ashabul Kahfi dapat bangun dari tidurnya ketika Ashari Muhammad lewat.
  12. Mereka mengganggap bahwa orang yang tidak bersyahadat menurut syahadat Darul Arqam, mereka harus disyahadatkan ulang. Bila tidak, orang-orang di luar Darul Arqam itu dianggap kafir.

PELARANGAN TERHADAP DARUL ARQAM

Pelarangan terhadap Darul Arqam, baik di Malaysia maupun di Indonesia sempat mengagetkan masyarakat. Sebab, sebagian masyarakat menilai bahwa Darul Arqam bukanlah aliran sesat seperti LDII dan lain-lain. Di samping simpatik, sopan, dan tidak arogan dalam merekrut masa, Darul Arqam juga tidak mengafirkan, menganggap najis umat Muhammad saw., mengafirkan, dan berani kepada kedua orang tua yang tidak sealiran dengannya, tidak juga mengafirkan para ulama, tidak menganggap batal semua ilmu yang dipelajari dan didapat dari selain orang Darul Arqam, sekalipun di dalam tubuh Darul Arqam ada sekat-sekat tertentu.

Awal mula pelarangan Darul Arqam di Malaysia ditandai dengan pernyataan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahatir Muhammad. Ia mengatakan bahwa Darul Arqam menyimpang dari ajaran Islam.

Sebelum pelarangan Darul Arqam secara menyeluruh, juga ditandai dengan pelarangan Buku Aurat Muhammad Diyah yang dinilai sesat. Karena, di dalam kata-kata wirid tersebut terdapat kata-kata “Muhammadanil mahdiyu khulafa’ur-rasyidin”. Kata-kata ini dinilai menyimpang dari akidah.

Setelah itu berbagai pengurus Jabatan Agama dan Islam Negeri (JAIN) Malaysia di berbagai Negara bagian melakukan pelarangan terhadap buku Aurad Muhammadiyah, yang dinilai menyimpang dari akidah Islam.

JAIN Kedah dan Perak Malaysia melarang buku Aurad Muhammadiyah pada awal Oktober 1988. JAIN Kelantan juga melarang buku tersebut. Hal itu kemudian diikuti oleh JAIN Sembilan, JAIN Pulau Penang, Johar, Perlis, dan JAIN-JAIN di seluruh negeri bagian Malaysia, bahkan JAIN Perlis lebih galak lagi. Mereka melarang seluruh buku terbitan Darul Arqam.

Nasib Darul Arqam di Indonesia juga tidak jauh dari nasib Darul Arqam di Malaysia. Sekalipun belum dilarang secara nasional, Darul Arqam telah dilarang di sebagian besar wilayah RI, di antaranya sebagai berikut.
  1. Kejati Sumatra Barat dengan SK No. KEP.017/J.3/Dks.3/06/1990 Tgl. 6 Juni 1990.
  2. Kejati Daerah Istimewa Aceh dengan SK No. KEP.017/J.I/Dks.3/3/1990 Tgl. 23 Maret 1990.
  3. Kejari Sumatra Utara dengan SK No. KEP.43/02/Dsb.1/8/1994 Tgl. 19 Agustus 1994.
  4. Kejari Nusa Tenggara Barat dengan SK No. KEP.19/Q.7/Dsb-1/8/1994 Tgl 26 Agustus 1994.
  5. Kejari Jawa Timur SK No. KEP.15/P.5/Dsb.1/08/1994 Tgl 25 Agustus 1994.
  6. Kejati Riau, SK No. KEP-28/0.4/Dsb.1/08/1994 Tgl. 24 Agustus 1994.
  7. Kejati Jawa Barat, SK No. KEP.026/P.2/Dsb.1/8/1994 Tgl. 24 Agustus 1994.
  8. Kejati Jambi SK No. KEP.040/0.5/dsb.01/8/1994 Tgl. 25 Agustus 1994.
  9. Kejati Jawa Tengah SK No. KEP-17/P.3/08/1994 Tgl. 25 Agustus 1994.
  10. Kejati DKI Jakarta SK No. KEP.023/P.1/Dsb.1/8/1994 Tgl. 1 Agustus 1994.
  11. Kejati Sumatra Selatan, SK No. KEP.033/0.6/Dsb.1/8/1994 Tgl.27 Agustus 1994.
  12. Kejati Kalimantan Timur SK No. KEP.021/R/P.4/Dsb.8/1994 Tgl. 27 Agustus 1994.
  13. Kejati DI Yogyakarta, SK No. KEP.064/P.4/Dsb.1/10/1994/Tgl. 3 Oktober 1994.
  14. Kejati Nusa Tenggara Timur, SK No. KEP.021/Q.3/Dsb.1/10/1994 Tgl 12 Oktober 1994.

Sumber: <i>Mengenal Aliran-Aliran Islam dan Ciri-Ciri Ajarannya</i>, Drs. Muhammad Sufyan Raji Abdullah, Lc.


Diterbitkan Oleh : Al Masjidiy Jurnal News Network

Al Masjidiy Murupakan kumpulan dari tulisan-tulisan yang ada dalam beberapa buletin dan artikel ilmiah, soalnya admin pernah menjadi pemred beberapa buletin di Kota Metro Lampung dan Kota Bekasi. Saat ini admin Fokus pada pengembangan media online. Admin juga menerima tulisan dari pembaca melalui email: almasjidiy@gmail.com

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Terima Kasih Telah Membaca Artikel Ini ::

0 comments:

Post a Comment

Opini Terbaru