Shalat Tahajud
Juswantini Ismi [ismi_j@yahoo.com]
Tahajud diambil dari kata hujud yang artinya tidur di malam hari, tetapi digunakan pola tafa'ul untuk menunjukkan arti menjauhi tidur. Orang yang tahajud adalah orang yang menjauhi tidur dan bangun di malam hari. Shalat tahajud hukumnya sunah muakaddah (sunah yang mendekati wajib).
Diriwayatkan dari Al-Azhari, orang yang tahajud adalah orang yang bangun tidur untuk melakukan shalat, demikianlah yang diriwayatkan oleh Al-Wahidi.
Tahajud dibatasi dengan bangun tidur sebagaimana dikatakan Mujahid, Alqamah dan Al-Aswad. Mereka berkata, bahwa tahajud adalah setelah tidur.
Adapun shalat malam (qiyamulail) waktunya adalah setelah shalat Isya hingga terbit fajar, jika dilakukan di bulan Ramadhan disebut tarawih dan jika dilakukan tengah malam setelah bangun tidur disebut tahajud.
Sebagian ulama berkata jika seseorang tidur di awal malam kemudian bangun dan menunaikan shalat, maka dituliskan baginya bahwa ia telah melakukan tahajud.
Ismail meriwayatkan dari Ishaq dari hadits Hajaj bin Umar sahabat Nabi SAW bahwa dia berkata, apakah seorang di antara kamu mengira bahwa jika dia menunaikan shalat sepanjang malam, dia telah melakukan tahajud!.
Sesungguhnya shalat tahajud adalah shalat setelah bangun tidur, shalat setelah bangun tidur, dan shalat setelah bangun tidur, demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah.
1. Keutamaan Shalat Tahajud
§ Terdapat dalam firman Allah QS
17:79 : "Pada
malam hari hendaklah engkau shalat tahajud (shalat malam) sebagai tambahan
bagimu, mudah-mudahan Tuhan memberi engkau kedudukan (maqam) yang
terpuji."
§ Sabda Rasulullah SAW, dari Abu
Hurairah r.a : "Tatkala Nabi SAW, ditanya orang : apakah shalat yang lebih
utama selain dari shalat fardhu yang lima, jawab Beliau: "Shalat tengah malam."
(Riyawat Muslim dan lainnya)
§ Orang yang membiasakan
mengerjakannya adalah orang yang berbuat baik dan berhak mendapat kebaikan dan
rahmat Allah (QS 56:15-18)
§ Orang yang membiasakan
mengerjakannya adalah golongan hamba-Nya yang berbakti (QS 25: 63-64)
§ Allah SWT memberi kesaksian
bahwa mereka beriman kepada ayat-ayatnya
(QS 32:15-17)
(QS 32:15-17)
§ Allah SWT menolak menyamakan
mereka dengan orang-orang yang tidak memiliki sifat seperti mereka (QS 39:9)
§ Menjadi sabar dan kokoh iman (QS
76:24-26)
2. Adab Shalat Tahajud
2. Adab Shalat Tahajud
§ Berniat melakukannya sebelum
tidur.
§ Berusaha menghapus rasa kantuk
setelah bangun tidur lalu berwudhu.
§ Membaca doa
§ Memulainya dengan dua rakaat
ringan, kemudian shalat sesudahnya beberapa rakaat saja.
Nabi SAW bersabda: "Jika salah satu diantara kalian melakukan shalat malam, hendaknya memulainya dengan 2 rakaat yang ringan." (Riwayat Muslim, Abu Daud dan Ahmad)
Nabi SAW bersabda: "Jika salah satu diantara kalian melakukan shalat malam, hendaknya memulainya dengan 2 rakaat yang ringan." (Riwayat Muslim, Abu Daud dan Ahmad)
§ Apabila masih mengantuk
tinggalah shalat sehingga hilang rasa kantuknya.
§ Tidak memaksakan
diri/menyesuaikan sesuai kemampuan diri kita.
3. Waktu dan Cara Shalat Tahajud
Waktu yang paling utama
melakukan shalat tahajud (shalat malam) adalah setengah malam terakhir atau
sepertiga malam terakhir. Waktu tersebut lebih utama daripada awal malam
sebagaimana disebutkan dalam hadits, sesungguhnya Nabi SAW ditanya bagian malam
mana yang paling di dengar doanya? Beliau bersabda : "Tengah malam
terakhir, shalatlah sesukamu." Riwayat Tarmidzi.
Caranya :
- 2 x 4 rakaat + witir, yaitu setiap 4 rakaat 1 kali salam, ditambah dengan witir 3 rakaat 1 kali salam.
- 4 x 2 rakaat + witir, yaitu setiap 2 rakaat 1 kali salam, ditambah dengan witir 3 rakaat 1 kali salam.
Nabi SAW biasa melakukan shalat tahajud sebelas rakaat.
Rasulullah SAW bersabda: "Shalat malam itu dua-dua, jika takut masuk subuh shalatlah witir satu rakaat sebagai penutup shalat tahajud." (HR. Bukhori dan Muslim)
Dari Abu Ayyub: " Berkata Nabi SAW: "Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima kerjakanlah; siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah; dan siapa yang suka mengerjakan satu, kerjakanlah." (Riwayat Abu Dawud dan Nasai)
4. Pengaruh Shalat Tahajud dalam Kehidupan
- Bagi Rasulullah dan para sahabat, shalat malam diperlukan untuk menguatkan ruhani guna persiapan menerima wahyu dan menghadapi tantangan berat dalam melaksanakan dakwah.
- Shalat tahajud dan membaca
Al-qur'an merupakan bekal ruhani yang penting bagi seseorang muslim
- Generasi muslim yang taat
beribadah dan suka melaksanakan ibadah sunah adalah generasi harapan Islam yang
akan membuat Islam kembali berjaya.
-
Mendapat ketenangan dalam hidup
bila dikerjakan dengan ikhlas.
-
Dapat meningkatkan ketahanan tubuh.
Wallahua'lam bishowab.
Wallahua'lam bishowab.
Sumber :
- Fiqih Islam (H. Sulaiman Rasjid)
- Eramuslim.com
- Al-Islam.com
- Dari berbagai sumber
- Fiqih Islam (H. Sulaiman Rasjid)
- Eramuslim.com
- Al-Islam.com
- Dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment